Selasa, 17 Mei 2011


Penyakit Jantung dan Tekanan Darah Tinggi

Penyakit jantung dan hipertensi adalah penyakit yang disebabkan gaya hidup. Berbagai faktor penyebab, seperti diet yang buruk, merokok, kurang olahraga, dan sires, mempunyai hubungan erat dengan kejadian penyakit ini. Di Indonesia terdapat beberapa jenis penyakit jantung.
Paling tinggi jumlah penderitanya adalah penyakit jantung koroner, jantung rematik, jantung hipertensif, dan penyakit jantung kongenital (akibat bawaaan) seperti yang diakibatkan kelainan pam (misalkan kardiomiopati yang berhubungan dengan kanker paru).
Penyakit jantung rematik banyak ditemukan pada masyarakat kelas bawah. Hal ini disebabkan pola hidup yang kurang bersih, yang membuat kuman Streptococus hemoliticus menyerang bagian katup jantung, sehingga jantung mengalami kepayahan.
Penyakit ini banyak diderita oleh kaum muda dan wanita. Jenis lain yang bersifat hipertensif terjadi akibat komplikasi yang ditimbulkan tekanan darah yang meninggi, sehingga jantung kecapaian dan membengkak. Penyakit darah tinggi juga menggangu pembuluh darah koroner di jantung, sehingga menimbulkan penyakit jantung koroner yang hams “di-by pass” melalui opera.
Komplikasi lain yang disebabkan tekanan darah tinggi adalah cacat otak permanen akibat perdarahan (stroke). Cacat otak menyebabkan tubuh lumpuh separuh. Serangan darah tinggi ini juga bisa menyebabkan kerusakan ginjal, meskipun kasus ini jarang ditemui di Indonesia.
Dalam literatur, kasus ini memang ada. Hanya, karena bangsa Indonesia dianggap masih rawan gizi, penyakit ini tidak terdata dengan baik. Padahal, sejalan dengan perkembangan zaman, jenis penyakit ini pun mulai terangkai ke permukaan.
Pada kejadian serangan jantung, saat serangan pertama, penderita biasanya masih bisa diselamatkan jika pertolongan darurat segera dilakukan. Namun, jika serangan semakin sering, sulit sekali untuk dikendalikan. Penyakit jantung akut biasanya banyak dialami oleh golongan masyarakat kelas alas.
Menurut data dari berbagai rumah sakit, sejak tahun 1970 hingga kini angka kematian mendadak akibat kedaruratan jantung (anvaal), yang dalam bahasa medisnya disebut infark miocard occur, rata-rata 25% dari keseluruhan penyakit dialami penderita sakit jantung. Enam puluh persen dari jumlah itu mengalami kematian sebelum pertolongan pertama.
Karenanya, mencegah dan mendeteksi sejak dini lebih aman dihandingkan dengan jika keadaan sudah parah. Saat ini sudah tersedia obat-obatan untuk penderita sakit jantung, hipertensi, dan stroke. Obat-obatan ini harganya relatif mahal, sehingga sulit dijangkau masyarakat berpenghasilan rendah atau pas-pasan.
Di samping itu, obat-obatan anti-hipertensi dan jantung, sekecil ape pun bentuknya memiliki efek samping. Berbeda dengan obat tradisional yang sudah terpakai secara turun-temurun, selain harganya relatif murah karena bahannya mudah didapat, efek sampingnya hampir tidak terasa.
Referensi
Tanaman obat untuk penyakit jantung, darah tinggi, dan kolesterol
Oleh Sudjaswadi Wiryowidagdo,Maloedyn Sitanggang

Macam Macam Penyakit Diabetes
Kita sering berpikir bahwa hanya ada satu jenis penyakit diabetes. Dengan demikian, kita pun mengira bahwa asal ada satu obat tertentu yang bisa menurunkan gula, kita cukup mengkonsumsi obat itu dan menganjurkannya kepada semua orang. Padahal, glukosa dalam darah sesungguhnya bisa naik melalui beberapa cara. Maka kita harus lebih dulu mengenal macam-macam penyakit diabetes.
Diabetes Tipe 1
Diabetes tipe ini muncul ketika pankreas sebagai pabrik insulin tidak dapat atau kurang mampu memproduksi insulin. Akibatnya, insulin tubuh kurang atau tidak ada sama sekali. Glukosa menjadi menumpuk dalam peredaran darah karena tidak dapat diangkut ke dalam sel.
Diabetes tipe 1 juga disebut insulin-dependent diabetes karena si pasien sangat tergantung pada insulin. la memerlukan suntikan insulin setiap hari untuk mencukupi kebutuhan insulin dalam tubuh. Karena biasanya terjadi pada usia yang sangat muda, dulu diabetes tipe ini juga disebut juvenile diabetes.
Namun, kedua istilah ini kini telah ditinggalkan karena diabetes tipe 1 kadang juga ditemukan pada usia dewasa. Di samping itu, diabetes tipe lain bisa juga diobati dengan suntikan insulin. Oleh karena itu, sekarang istilah yang dipakai adalah diabetes tipe 1.
Diabetes tipe 1 biasanya adalah penyakit otoimun, yaitu penyakit yang disebabkan oleh gangguan sistem imun atau kekebalan tubuh si pasien dan mengakibatkan rusaknya sel pankreas. Teori lain juga menyebutkan bahwa kerusakan pankreas adalah akibat pengaruh genetik (keturunan), infeksi virus, atau malnutrisi.
Dan semua penderita diabetes, 5-10 persennya adalah penderita diabetes tipe 1. Di Indonesia, statistik mengenai diabetes tipe 1 belum ada, diperkirakan hanya sekitar 2-3 persen. Mungkin ini disebabkan karena sebagian tidak terdiagnosis atau tidak diketahui sampai si pasien sudah mengalami komplikasi dan keburu meninggal.
Penyakit ini biasanya muncul pada usia anak atau remaja, baik pria maupun wanita. Biasanya gejalanya timbul mendadak dan bisa berat sampai mengakibatkan koma apabila tidak segera ditolong dengan suntikan insulin.

Diabetes Tipe 2

Diabetes tipe ini adalah jenis yang paling sering dijumpai. Biasanya terjadi pada usia di atas 40 tahun, tetapi bisa pula timbul pada usia di atas 20 tahun. Sekitar 90-95 persen penderita diabetes adalah penderita diabetes tipe 2.
Pada diabetes tipe 2, pankreas masih bisa membuat insulin, tetapi kualitas insulinnya buruk, tidak dapat berfungsi dengan baik sebagai kunci untuk memasukkan glukosa ke dalam sel.
Akibatnya, glukosa dalam darah meningkat. Pasien biasanya tidak perlu tambahan suntikan insulin dalam pengobatannya, tetapi memerlukan obat yang bekerja untuk memperbaiki fungsi insulin itu, menurunkan glukosa, memperbaiki pengolahan gula di hati, dan lain-lain.
Kemungkinan lain terjadinya diabetes tipe 2 adalah bahwa sel-sel jaringan tubuh dan otot si pasien tidak peka atau sudah resisten terhadap insulin (dinamakan resistensi insulin atau insulin resistance) sehingga glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel dan akhirnya tertimbun dalam peredaran darah. Keadaan ini umumnya terjadi pada pasien yang gemuk atau mengalami obesitas.
Sama halnya dengan diabetes tipe 1, diabetes tipe 2 juga mempunyai nama lain, yaitu non insulin-dependent diabetes atau adult- onset diabetes. Namun, kedua istilah ini juga kurang tepat karena diabetes tipe 2 kadang juga membutuhkan pengobatan dengan insulin dan bisa timbul pada usia masih remaja juga.

9 Penyakit Akibat Virus Yang Menyerang Manusia
Penyakit karena virus yang menyerang manusia, antara lain:
1. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrom)
Penyakit ini disebabkan oleh HIV (Human Immuno-deficiency Virus) yang menyerang kekebalan tubuh. Virus ini menular melalui kontak cairan, antara lain aktivitas hubungan seksual, pemakaian jarum suntik bekas penderita HIV, dan wanita penderita HiV yang sedang mengandung janin.
2. Polio
Virus masuk ke tubuh melalui makanan dan udara. Selanjutnya masuk ke kelenjar getah bening, menembus peredaran darah, menuju sumsum tulang belakang, otak dan merusak sel-sel saraf (neuron).
3. Hepatitis
Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis A, hepatitis B, non A, dan non B.
4. Influenza
Penyakit ini ditularkan oleh virus influenza melalui udara, menyerang saluran pernapasan, akibatnya penderita mengalami kesulitan bernapas.
5. Campak (Morbili)
Penyakit ini disebabkan oleh morbivirus. Virus me¬nyerang bagian kulit, akibatnya pada kulit muncul bercak-bercak merah disertai rasa gatal.
6. Rabies
Penyakit ini disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan hewan yang sudah terkena rabies, antara lain: anjing, kucing, dan kera. Virus kemudian menyerang sistem saraf yang menyebabkan pende¬rita mengalami gangguan saraf. Vaksin rabies ditemukan oleh Louis Pasteur.
7. Herpes
Penyakit ini disebabkan oleh herpesvirus. Gejalanya akan muncul bintik bernanah yang membahayakan pada kulit, mata, mulut, dan alat kelamin.
8. Kanker (tumor ganas)
Penyakit ini disebabkan oleh virus onkogen. Virus ini, menyebabkan sel pada tubuh bagian tertentu mengalami pembeiahan tanpa terkendali, sehingga pada penderita stadium lanjut bagian tubuh tertentu yang terkena kanker akan membentuk benjolan yang semakin membesar.
9. Demam Ebota
Penyakit ini disebabkan oleh virus ebola yang meng-akibatkan pendarahan pada seluruh tubuh. Gejala penyakit ini adalah demam tinggi, muntah-muntah, mencret, nyeri pada dada, kepala, dan otot. Masa inkubasi penyakit 2-21 hari.
Penyakit yang disebabkan oleh virus dapat dicegah dengan vaksinasi. Vaksin adalah bibit penyakit yang telah dilumpuhkan dan dikemas dalam cairan, kemudian disuntikkan. Vaksin akan menstimulai tubuh membentuk antibodi.
Serum adalah darah manusia yang mengandung antibodi penyakit. Misal penderita campak akan diberi serum campak. Sehingga kekebalan pada penderita akan terbentuk dan dinamakan kekebalan pasif.